Senin, 26 Oktober 2015

Kamu? Ya !!!

Aku kamu dan kita.

4
Ada rasa yang berbeda
Aku tak tahu, tak bisa menafsirkan
Rasa membuncah yang acap kali menyapa
Gemuruh didada dalam bayang-bayang cinta

10
Frekuensi  dari radarmu semakin kuat
Kilatan wajahmu terkadang hadir di mimpiku
Cahaya cinta yang menembus relung jiwa
Dan pelangi masa depan yang tampak perlahan
15
Aku takut,
Aku takut jika perasaan ini akan membawaku pada kemudoratan
Pada zina hati dan perasaan
Ya Illahi Rabbi,
Tunjukkanlah jalanMu

Biarlah kita terpisah
Sebagai pagar hati agar tetap suci
Senantiasa sabar dengan ketentuan Tuhan
Tanpa keluh dalam muhasabah
Memantaskan cinta

Ku serahkan semua perkara padaMu
Sang Maha mengetahui
Tegarkan diri untuk setia menanti
Seseorang yang telah lama hadir
Dalam setiap bait doa
Yang kelak akan mengubah kata
AKU, KAMU menjadi KITA
Untukmu, untukku
yang dalam masa pencarian dan menanti
jarak bukan perkara
tapi, bersabar kunci segalanya
kita kelak bukan  sekedar di dunia
tapi dalam Jannah-Nya~

Kita tak pernah berbicara,
Hanya ketikkan kata,tanda dan doa
Ku titipkan rasa ini pada Allah
Sang Maha Cinta
Sang Maha dari segala Maha
Hingga waktu itu tiba.....

-HA-

Senin, 19 Oktober 2015

A Letter for my Beloved Mama dan Bapak X

SURAT UNTUK BAPAK & MAMA


Bapak, Mama...

Kelak akan ada seorang lelaki..

Yang mungkin ia tak pernah kalian lihat, tak pernah kalian sapa, bahkan tak pernah terlintas dipikiran..

Dia lelaki yang akan memindahkan tanggung jawab kalian terhadapku dipundaknya....


Dia yang akan datang dengan gagahnya,  meminta izin dan keridhoan kalian..

Dia yang akan menyempurnakan separuh deen putrimu ..

Membawa daku menuju surgaNYA..

Menuntunku menapaki hidup yang baru..


Dia mungkin akan membawaku pergi..

Jauh kebelahan bumi yang mana..

Tapi, jangan pernah berpikir bila cintaku pada kalian akan pudar..

Jauhnya jarak tak sedikitpun membuatku melupakan Kasih sayang Kalian..


Mama, maafkan jika kelak kita akan jarang bercengkrama seperti dulu

Bapak, janganlah cemburu bila kelak dia mencium pipiku seperti kau dulu

Sungguh, aku tak ingin kebiasaan2 yang kita lakukan berubah, lalu hilang...

Aku masih putri kecil kalian yang akan selalu rindu peluk hangat dan ciuman sayang..


Mama, Bapak...

Aku hanya ingin sampaikan

Bila kelak hati ini telah tertaut dengan seorang lelaki pilihan

Pilihan hati dan Pilihan Tuhan

Maka ikhlaskan

Putrimu untuk menuju bahtera kehidupan

Dalam indahnya Cinta sebuah Pernikahan....


Yogyakarta, 19 Oktober 2015


Hana Apriliani